Surabaya merupakan kota pelabuhan penting pada zaman Belanda setelah Jakarta dan Semarang. Sisa-sisa bangunan besar dari perusahaan-perusahaan ternama Belanda banyak terdapat di kota Surabaya. Bangunan-bangunan tersebut tersebar di daerah Surabaya Utara seperti jalan Rajawali, Kembang Jepun, Tunjungan, Veteran dan Pahlawan. Di kawasan ini juga terdapat masjid tua Sunan Ampel sebagai salah satu tempat ziarah Walisongo, Tugu Pahlawan yang merupakan maskot kota Surabaya sebagai kota pahlawan, masjid merah Cheng Hoo – sebuah masjid bergaya klenteng, dan jembatan fenomenal, Jembatan Merah, yang merupakan simbol perlawanan rakyat Surabaya terhadap pendudukan Belanda. Untuk menuju kawasan Kota Tua Surabaya, dari terminal Purabaya, Anda bisa menggunakan bus kota menuju terminal Jembatan Merah. Dari sini Anda bisa mulai menjelajah Kota Tua Surabaya yang cantik.
Beberapa bangunan kuno bergaya Eropa yang klasik dan cantik banyak yang masih terawat dengan baik dan digunakan sebagai perkantoran sampai sekarang seperti Hotel Ibis Surabaya, Hotel Majapahit, Kantor Gubernur, Kantor Bappeda, Bank Mandiri, Kantor Pos Besar dan Kantor PTPN. Namun banyak juga yang kondisinya kosong, kotor, tak terawat dan menyeramkan. Di jalan Kembang Jepun atau Kya-kya, yang merupakan pecinan kota Surabaya, beberapa tahun yang lalu kalau malam kawasan ini ditutup untuk kendaraan dan beralih fungsi sebagai kawasan wisata kuliner. Bangunan yang paling fenomenal adalah adalah hotel Majapahit, dulu merupakan hotel Oranje atau hotel Yamato di jalan Tunjungan, tempat dimana terjadi insiden bendera. Para pejuang Surabaya merobek bendera merah-putih-biru Belanda hingga menjadi merah-putih Indonesia.
Jika Anda mengunjungi Kota Tua Surabaya, House of Sampoerna yang terletak di kawasan Kebunrojo – sebuah museum klasik yang dibangun oleh keluarga Sampoerna (dulu adalah pemilik pabrik rokok Sampoerna), menyediakan tur gratis dengan mini bus mengelilingi Kota Tua Surabaya yang dinamai dengan ‘Surabaya Heritage Track’. Tur berlangsung selama 1-2 jam tiga kali dalam sehari kecuali hari Senin libur.
Pada hari-hari libur dipastikan tur ini akan penuh, jadi sebaiknya Anda melakukan reservasi untuk memastikan mendapat tempat duduk. Reservasi dapat dilakukan melalui Tracker Information Center (TIC) dengan nomor telpon (031) 539000 Ext. 24142. Semua tur akan berawal dan berakhir di gedung House of Sampoerna. Di mulai pada pukul 09.00 sampai dengan 16:30.
Ada dua macam tur dalam Surabaya Heritage Track yaitu tur pendek dan tur panjang. Tur pendek diadakan setiap hari Selasa, Rabu, dan Kamis dengan rute House of Sampoerna-Tugu Pahlawan-PT Perkebunan Nusantara XI-House of Sampoerna. Tur pendek akan ditempuh selama 1-1.5 jam. Sedangkan tur panjang diadakan setiap hari Jum'at, Sabtu, dan Minggu yang ditempuh dalam waktu 1.5-2 jam dengan rute House of Sampoerna-Tunjungan-Balai Kota/Taman Surya-Gedung Kesenian Jawa Timur-House of Sampoerna. Di dalam bus, pemandu wisata akan menjelaskan sejarah kota Surabaya dan tempat-tempat yang dilalui. Peserta tur juga diperbolehkan mengajukan pertanyaan. Jika di dalam rombongan ada wisatawan asing maka pemandu wisata akan menjelaskan juga dalam bahasa Inggris.
Sesudah atau sebelum mengikuti tur Surabaya Heritage Track, Anda sebaiknya masuk ke dalam museum House of Sampoerna. Di dalam museum ini berisi barang-barang antik milik keluarga Sampoerna saat mulai merintis pabrik rokok di Surabaya sampai dijual ke Phillip Morris. Ada mesin pemotong tembakau sampai dengan mobil kuno. Di lantai dua museum terdapat toko yang menjual aneka cinderamata seperti gantungan kunci, kaos, pin, dll. Bahkan di hari kerja, dari lantai dua dibatasi oleh dinding kaca, Anda bisa menyaksikan para pelinting rokok legendaris Djie Sam Soe sedang bekerja di lantai satu. Unik mereka bekerja seperti robot seirama dan sangat cepat. Sayang Anda tidak boleh memotret di area ini.
Ntaaap suuuur 👌
BalasHapusAjak gw dong sur ke sby
BalasHapusPengen ke sby ihhhh
BalasHapus