Selasa, 26 April 2016

Ikon Kota Surabaya

Sebagai salah satu kota besar di Indonesia, Surabaya hadir dengan banyak tujuan wisata. Selayaknya Jakarta yang memiliki banyak ikon wisata seperti Monas, TMII, dan Kota Tua, Surabaya juga memiliki beberapa ikon wisata yang wajib dikunjungi.

Berikut beberapa ikon wisata Kota Pahlawan yang bisa anda jelajahi:

Jembatan Merah

Jembatan Merah

Jembatan ini dibangun pada masa kolonial atas kesepakatan antara VOC dan Sultan Pakubuwono II. Jembatan merah merupakan saksi bisu perjuangan para pahlawan Surabaya. Di sekitarnya terdapat jalan-jalan kecil yang dihuni bangunan-bangunan tua peninggalan masa kolonial. Mengunjungi Jembatan Merah akan menjadi wisata sejarah yang seru.

Jembatan Suramadu

Jembatan Suramadu

Jembatan suramadu juga disebut sebagai ikon wisata surabaya. Sebelumnya hanya ada Jembatan Ampera yang berdiri megah di Kota Palembang. Namun kini Surabaya juga memiliki jembatan megah yang membentang dari Kota Surabaya hingga Madura bernama Jembatan Suramadu. Jembatan ini diresmikan pada tahun 2009 dan disebut-sebut sebagai jembatan terpanjang di Indonesia. Dari Jembatan Suramadu, kita bisa menyaksikan pemandangan indah Selat Madura. Untuk melewati jembatan ini, pengendara mobil dan motor dikenakan tarif yang berbeda. Jembatan Suramadu kini menjadi salah satu ikon Surabaya.

Ciputra Waterpark


Ciputra Waterpark

Ikon surabaya, Arena permainan air Ciputra Waterpark Surabaya merupakan yang terbesar di Indonesia. Dengan luasnya yang mencapai 5 Ha, pengunjung akan terbuai dengan keasyikan menikmati tiga wahana favorit seperti Roc Tower, Syracuse Beach, dan Sirens River. Di Roc Tower, pengunjung bisa merasakan asyiknya meluncur dari ketinggian 15 meter dengan teriakan lepas dan gembira. Di Sirens River, pengunjung bisa merasakan asyiknya mengarungi sungai buatan dengan ban.

Masjid Cheng Hoo



Laksmana Cheng Hoo, seorang Muslim Tionghoa meninggalkan jejaknya di Masjid Cheng Ho yang tersebar di Palembang, Surabaya, dan Pasuruan. Masjid Cheng Hoo di Surabaya berasitektur Arab, Tionghoa, dan Jawa. Rupa masjid yang hampir mirip kelenteng ini berlokasi di Jalan Gading 2. Dengan luasnya yang mencapai 321 m 2 , masjid ini mampu menampung 200 jamaah. Bentuknya yang tidak biasa dan nilai sejarah di dalamnya membuat para pelancong luar Surabaya sering mengunjungi masjid ini. Adapun pembangunan Masjid Cheng Hoo ditujukan untuk mengenang jasa Cheng Hoo yang telah berjasa dalam penyebaran agama Islam di Nusantara.

Museum 10 November



Museum 10 November merupakan salah satu kebanggan rakyat Surabaya atas keberanian arek-arek Surabaya dalam melawan tentara penjajah. Koleksi museum ini dibagi menjadi dua lantai. Lantai pertama berisikan patung-patung yang menjadi lambang atas semangat juang para pahlawan, sosio pidato Bung Tomo, ruang pemutaran film peristiwa 10 November 1945 dan ruang auditorium. Sementara di lantai dua, berisikan koleksi benda peninggalan Bung Tomo, foto-foto dokumenter, dan ruangan senjata. Ada juga ruangan diorama yang menyajikan urutan peristiwa 10 November 1945 yang lengkap dengan narasinya. Museum 10 November ini berlokasi di Jalan Pahlawan dan buka setiap hari mulai pukul 08.00 dan tutup pada pukul 16.00 WIB.

Museum House of Sampoerna


Pernah mengunjungi museum beraroma tembakau? House of Sampoerna, itulah dia. Museum House
of Sampoerna yang bergaya kolonial ini merupakan bangunan yang berfungsi ganda yaitu museum dan pabrik rokok Dji Sam Soe. Di museum ini, pengunjung bisa menyaksikan benda-benda peninggalan keluarga Liem Seeng Tee selaku pendiri Sampoerna, mesin cetak pertama, seragam yang dikenakan tim Marching Band Sampoerna saat tampil di California, sepeda tua Liem Seeng Tee yang dipakai saat pertama kali berkeliling Surabaya untuk menjajakan tembakau dan replika warung yang mewakili warung Liem Seeng Tee dulu. Untuk bisa merasakan aroma tembakau dan mengetahui sejarah panjang perusahaan Sampoerna hingga sebesar sekarang, pengunjung tidak dikenakan biaya sepeser pun.

Monumen Kapal Selam


ikon surabaya monumen kapal selam, Monumen ini sangat sering dikunjungi oleh anak-anak. Di monumen ini, pengunjung bisa merasakan asyiknya berada di perut kapal selam apalagi bila dipandu oleh mantan awak kapal selam yang sangat berpengalaman mengarungi lautan. Kapal selam yang gagah ini merupakan KRI Pasopati 410 yang dulunya berperan dalam operasi pembebasan Irian Barat dan Perang Timor Timur. Hanya dengan membayar Rp 5000, pengunjung bisa menjelajahi isi kapal selam yang terdiri dari banyak ruangan seperti ruang torpedo, ruang kerja perwira, dan ruang pengoperasian kapal. Monumen Kapal Selam ini berlokasi di Jalan Pemuda 39.

0 komentar:

Posting Komentar